TENTANG AKU
Dengan sudut pandang orang pertama.
2021.
Namaku Ashaya Sukma Riyadi, dilahirkan di Bandung tanggal 9 Februari 2004. Umurku baru saja menginjak 17 tahun, jelas aku sudah mengantongin KTP-ku. Tidak boleh ada yang mengatakanku anak kecil lagi sehabis ini. Aku dibesarkan di Bogor bersama tanteku yang merupakan adik bungsu Papa, mungkin sebagian hidupku memang bergantung pada Teteh. Benar, aku memanggilnya Teteh.
Keluarga utamaku hanya terdiri dari tiga orang. Papa, Mama, dan aku sendiri. Benar, aku adalah anak tunggal dan tidak ada rencana nampaknya akan memiliki saudara. Papaku, Cahyanto Riyadi, merupakan pria asal Surakarta yang menjadi pengusaha barang mentah elektronik. Sebab itulah, beliau acapkali tidak ada di rumah karena mengurusi ini-itu, hobinya memang mondar-mandir keluar kota dan negeri. Sedangkan mamaku namanya Riani Ardiani, teman kampus Papa yang paling cantik kata Papa. Mama juga wanita karir, ia merupakan pengrajin pakaian yang sering tidak ada di rumah karena harus buka butik sana sini, euh, dan tetek bengek lainnya.
Papa dan Mama tidak mengurusiku mungkin sejak usiaku lima atau enam tahun? Entahlha, tak ingat pastinya. Yang kutahu adalah aku tidak begitu sering bertemu dengan mereka, sesekali hanya via telepon untuk menanyakan kabar dan basa basi, mengharapkan anaknya masih hidup.
Tetehlah yang selama ini membantu aku tumbuh, walau usia kami hanya terpaut 16 tahun, Teteh ini adalah tante paling keren yang akan buat iri semua orang. Teteh memiliki nama, Winara Riyadi, kalau sepupuku yang lain mungkin memanggilnya Bude Nara. Cuma aku yang nampaknya memanggilnya Teteh, padahal Teteh tuh orang Jawa, hehe. Ya itu, mungkin karena kami berdua habiskan waktu lama di Bogor.
Kayaknya tiap aku bagi rapor, Tetehlah yang mengambil raporku. Pokoknya kalau nilaiku jelek, dia yang marah deh! Kalau Papa sama Mama boro-boro, kayaknya mau tahu nilaiku saja tidak. Oh iya, aku juga ada Bibi yang suka bantu di rumah kalau Teteh gak bisa. Cuma karena aku sudah besar sekarang dan Teteh kerjanya kadang di rumah, Bibi cuma datang sesekali.
Aku juga di rumah dikasih supir dari kantor Papa, Mang Yadi namanya. Mang Yadi ini sudah lama mengabdi di keluarga Riyadi, bahkan sebelum aku lahir. Sekarang sih kayak supir pribadinya aku kalau mau jajan ke Jakarta, Mang Yadi gak pernah nolak.
Aku sekarang SMA kelas 12 di SMAN 3 Bogor ambil jurusan IPA. Aku sedikit kaget pertama kali masuk sekolah negeri, karena aku semenjak SD hingga SMP berada di sekolah Regina Pacis Bogor, sebuah sekolah swasta di tengah kota (beneran di tengah kota, di depan Istana Bogor!).
Aku suka banget sama namanya Matematika, tapi gak mau masuk jurusan yang banyak berhitungnya. Niatnya aku mau masuk Sastra dan Budaya UI, tapi soal ini aku masih ngobrolin sama Bang Karta sama Bang Ram. Oh iya, Bang Karta dan Bang Ram ini adalah teman-teman yang sering kudatangi kalau ke Jakarta. Mereka pasti punya kejutan tiap kali aku berkunjung, kayak banyak suprise-nya.
( Nanti aku ceritakan lagi perihal Bang Karta dan Bang Ram. )
Aku sejauh ini belum tahu mau jadi apa, cuma kepikiran aku mau jadi guru soalnya kata teman-temanku aku pintar ngajarin orang, apalagi aku bawel!
Temanku termasuk banyak, tapi gak begitu dekat. Cuma itu sudah cukup, karena temanku bilang aku orangnya memang banyak diamnya kalau gak dekat, tapi sabar banget deh kalau sudah nempel. Terus katanya aku sayang disayangkan gak ikut OSIS, tapi emang aku gak mau sih, soalnya aku ingin pulang bebas gak berkegiatan, biar bisa ngelayap keluar kota sampai subuh, hehe ( Jangan diikuti! ).
Orang ga suka saja kalau aku suka musik Korea atau Jepang, katanya aneh. Padahal keren! Mereka gak terbuka sama hal-hal begini apa ya? Hallo, ini 2021! Kadang orang juga tidak menerima aku yang kadang terbuka pada hal-hal tabu, yah, gak apa, aku juga gak mendengar celoteh mereka kok.
Apalagi ya ... aku jadi gak tahu mau ngomong apalagi.
Mungkin sampai di situ dulu deh, mungkin aku nulis lagi kalau kepikiran mau membahas apa.
Sekian dari ASHAYA.
P.S. : Kata Teteh, kalau aku bisa nulis 1000 kata, aku dapat Big Mac dua paket.